Logo white text 1
Peduli yatim dan dhuafa

Hati-Hati Dengan Penyakit Wahn

, “’Hampir tiba masa di mana kalian diperebutkan sebagaimana sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.’ Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulallah?’ Rasulullah bersabda, ‘Tidak. Bahkan saat itu jumlah kalian sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan karena kalian tertimpa penyakit wahn.’ Sahabat bertanya, ‘Apakah penyakit wahnitu, ya Rasulallah?’ Beliau menjawab, ‘Penyakit wahn itu adalah cinta dunia dan takut mati.’” (HR Abu Daud)

Hadits diatas menggambarkan sebuah penyakit yang akan melanda umat islam pada suatu masa ketika umat muslim berjumlah banyak. Penyakit tersebut yakni penyakit wahn, yang memiliki gejala kecintaan terhadap dunia serta takut mati.

Cinta akan duniawi bukanlah perkara  ringan, hal tersebut seperti yang telah digambarkan oleh rasulullah dalam penggalan hatis diatas. Dimana umat muslim diibaratkan sebagai sekumpulan pemangsa yang mencari mangsanya.

Adapun cinta akan duniawi identik dengan kecintaan terhadap harta yang sesungguhnya itu hanyalah titipan, namun dengan kecintaan tersebut ia meletakan hartanya tersebut bukanlah pada tempatnya. Seperti yang diketahui bersama bahwa cara seorang muslim meletakan dunia ialah dengan cara meletakannya ditangan dan bukan pada hati.

Larangan mencintai dunia tidaklah menjadi larangan bagi seorang muslim untuk mencari, memiliki serta menggunakan harta. Bahkan umat islam sendiri diperintahkan untuk memiliki harta yang banyak. Hanya saja harta yang dicari dan dimiliki itu tidak dipakai untuk merusak,akan tetapi menjadikannya sebagai mashlahat atau kebaikan bagi semuanya.

Adapun secara simbolik, ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh seorang muslim dalam menyimpan dunia yaitu, di tangan, di bawah kaki, dan didalam hati.

Menyimpan harta ditangan dibawah kaki bukanlah cara yang salah dan tidak berbahaya. Karena pada hakikatnya, dunia atau harta merupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan didunia maupun diakhirat. Adapun dengan menyimpan harta di dalam hati sangatlah berbahaya, sebab termasuk kedalam cinta dunia dan bisa mengakibatkan seseorang menjadi takut mati, pelit, kikir dan lupa denga ibadah.

Umar bin Khattab bahkan pernah berdoa untuk menjauhkan harta dari hatinya, “Ya, Allah jadikanlah dunia dalam genggaman kami, jangan jadikan dunia di dalam hati-hati kami.”.

Cara Menghindari Cinta Dunia

Cinta dunia bukanlah perkara yang ringan, sebab dengannya seseorang bisa menjadi serakah, rakus, kikir dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi nafsu duniawinya. Untuk itu, penyalit tersebut harus dihindari oleh setiap muslim. adapan cara untuk menghindari kecintaan terhadap dunia atau harta adalah sebagai berikut.

Meletakannya di tangan dan dibawah kaki

Harta merupakan salah satu sarana bagi seorang musli untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Meletakan harta pada genggaman tangan dan dibawah kaki adalah salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Dengan meletakan harta pada tangan dan bawah kaki menjadikan kesempatan seorang muslim untuk mendapatkan banyak kebaikan dan keberkahan melalui harta tersebut.

Bersyukur

Bersyukur adalah salah satu cara seorag muslim ketika mendapatkan nikmat dari Allah swt. selain itu bersyukur juga bisa dijadikan cara agar seseorang tidak terlena dalam kecintaan terhadap dunia. Selain itu, bersyukur juga dapat mengjilangkan keserakahan dan kerakusan dalam diri seseorang terhadap harta.

Allah swt. telah berjanji akan menambahkan kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada orang yang bersyukur atas nikmat-Nya.

Bersedekah

Selanjutnya cara yang bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari sifat cinta dunia adalah dengan menyedekahkan harta yang kita miliki. Selain menghindarkan diri dari cinta dunia, mengeluarkan harta untuk sedekah juga merupakan salah satu untuk mengeluarkan hak-hak orang lain yang ada dalam sebagian harta kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *