Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan duka cita kepada masyarakat lebanon atas ledakan dasyat yang menimpa Ibu Kota Beirut (4/8). Ledakan Dahsyat tersebut melanda area pelabuhan di Ibu kota beirut dan hingga sampai saat ini telah menewaskan 135 orang dan lebih dari 5.000 orang terluka.
“Saya turut berbela sungkawa untuk saudara-saudariku di Lebanon. Dalam kejadian tragis dan menyakitkan ini, Indonesia berdiri bersama Lebanon. Doa kami untuk keluarga dan korban ledakan dahsyat di Beirut,” tulisnya dalam cuitan di media sosial.
Tim evakuasi dan penyelamat Lebanon masih terus melakukan pencarian jenazah serta warga yang hilang paska ledakan yang mengguncang kawasan Beirut selasa lalu.
Dilansir dari Republika.co.id, Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengungkapkan ledakan tersebut telah menyebabkan lebih dari lima ribu orang terluka, sebagian warga masih dinyatakan hilang serta Sedkitnya 135 orang dinyatakan tewas.
Pemerintah setempat telah mengumumkan tiga hari berkabung dimulai pada Kamis (6/8). Kemudian Presiden lebanon mengungkapkan bahwa kejadian yang mengerikan tersebut telah mengubah kota menjadi dilanda bencana.
“Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kengerian yang melanda Beirut tadi malam, mengubahnya menjadi kota yang dilanda bencana,” kata Presiden Lebanon Michel Aoun.
Pihaknya berjanji akan menyelediki peristiwa tersebut sampai tuntas dan mengunngkap apa sebenarnya yang terjadi. Hal itu guna meminta pertanggung jawaban dari pihak yang terlibat dalam insiden ini.
Seperti informasi yang beredar, ledakan di Beirut berasal dari sebuah gudang yang berlokasi di sekitar pelabuhan. Dimana pada gudang tersebut tersimpan 2.750 ton amonium nitrat, sejenis bahan kimia yang sering digunakan dalam produksi pupuk dan bahan peledak.
Aoun menyebut bahan kimia tersebut telah berada di gudang selama enam tahun. Sampai insiden ledakan terjadi, Tak ada langkah pengamanan yang diterapkan setelah bahan kimia tersebut disita.
