Logo white text 1
Peduli corona

Prinsip New Normal Telah Diajarkan Oleh Rasulullah saw.

Akhir-Akhir ini hampir setiap orang membicarakan tentang istilah New Normal  sebagai fase kelanjutan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan semua orang melakukan karantina mandiri dan mengamalkan protokol kesehatan sesuai dengan yang diabjurkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

New Normal secara secara pengamalan dilapangan merupakan cara hidup baru ditengah mewabahnya Covid-19. Meskipun telah ada ketetapan istilah bahasa Indonesia-nya dari badan bahasa yaitu kenormalan baru, akan tetapi masyarakat umum lebih senang menyebutnya dengan istilah New Normal.

Dibalik banyaknya bahasan tentang istilah tersebut, mungkin istilah yang cocok adalah At-Ta’ayusy atau hidup berdampingan dan bukan berdamai dengan Corona atau COVID-19. Hal itu bisa dikaitkan dengan pendapat para ahli epidemic yang mengatakan bahwa virus corona akan terus eksis dalam kehidupan kita, sedangkan roda perekonomia harus tetap berputar, umat beragama harus bisa menjalankan ritual keagamaannya ditempat peribadatan.

Para pegawai harus segera masuk kantor lagi, para siswa, santri dan mahasiswa harus segera kembali ketempat belajarnya. Semua orang harus kembali kepada rutinitasnya. Dengan demikian tidak ada jalan lain selain berdampingan dengan virus corona meskipun pada dasarnya kita harus tetap memusuhinya.

Pandemic covid-19 telah mendorong semuanya untuk meningkatkan kehati-hatian dalam  segala sektor dan mengharuskan semuanya meletakan protokol kesehatan diatas segalanya. Kabar baiknya adalah beberapa hari terakhir setelah dilakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya mengamalkan protokol kesehatan mengalami peningkatan yang signifikan. Sehingga ada beberapa kota yang telah melakukan pelonggaran kebijakan PSBB tersebut.

Sudah menjadi hal yang biasa, setiap kebijakan yang ada tidak bisa terlepas dari pro dan kontra atau ada yang setuju dan tidak setuju. Terlepas dari setuju atau tidaknya dengan kebijakan New Normal yang sudah mulai berlaku dibeberapa provinsi dan kabupaten atau kota di Indonesia, sejak 1400 tahun yang lalu rasulullah telah memberi petunjuk protok kesehatn dan rujukan ketika wabah melanda.

Pada prinsipnya New Normal merupakan sebuah cara berdampingan dengan covid-19 dengan tetap memperhatikan etika-etika dari mulai pergaulan sampai menjaga kebersihan, dimana hal tersebut sudah diajarkan sejak lama oleh rasulullah saw. simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Etika Pergaulan Ditengah Wabah

Ada sedikit perbedaan pendapat dalam memaknai dharar dan dhirar. Sebagian ada yang memaknai dharar itu perbuatan yang membahayakan diri pribadi, sedangkan dhirar adalah perbuatan yang membahayakan orang lain. Dan sebagian lagi ada yang memaknai dharar adalah perbuatan yang bisa menimbulkan kerusakan kepada orang lain, sedangkan dhirar adalah membalas kerusakan dengan kerusakan lain, baik disengaja maupun tidak. Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut. dharar tetap merupakan sesuatu yang dilarang dalam islam.

Kontekstualitas hadits diatas dalam era New Normal bahwa kita dianjurkan untuk tetap bekerja, tetapi kita harus mempertimbangkan dengan makan terlebih dahulu apakah pekerjaan itu membahayakan pada diri sendiri serta orang lain atau tidak. Jika dirasa membahayakan tentunya kita harus mencari solusi bagaimana supaya tidak membahayakan.

Misalkan ketika kita mengalami gejala batuk atau sering bersin, ditengah wabah pandemic Virus Corona seperti saat ini jelas hal tersebut merupakan hal yang membahayakan diri atau orang lain. maka ketika hal tersebut terjadi, kita harus melakukan langkah pencegahan sesuai dengan hadits diatas kita dianjurkan untuk tidak bekerja, dan jika memang harus bekerja kita harus menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.

2.Menjaga Ketahanan Fisik

Hadits diatas jelas memberi petunjuk kepada orang mukimin untuk menjadi orang yang kuat, terlebih ditengah wabaha covid-19 semuanya dianjurkan untuk kuat baik kuat dalam urusan agama dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, maupun kuat dalam urusan dunua yakin dapat mengelola urusan duniawi dengan baik, termasuk didalmnya kekutan fisik dan mental dalm menghadapi Covid-19 ini.

Berdasarkan literatur yang ada didunia kesehatan, kekuatan fisik bersumber dari pola hidup dan pola makan yang sehat. fisik dan psikis keduanya memiliki hak untuk diperhatikan, sebab mengabaikan keduanya dapat berakibat fatal yaitu menjadi salah satu awal dari datangnya berbagai penyakit dalam hal ini bisa juga virus covid-19.

Pada New Normal saat ini,kita dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan ketahan fisik kita dengan cara tidur teratur, berolahraga, makan teratur serta mengonsumsi vitamin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh ditengah wabah covid-19 ini.

3. Menjaga Kebersihan Ditengah Pandemi

Kebersihan merupakan salah satu hal yang sangat harus untuk diperhatikan di era New Normal seperti saat ini. berdasarkan hadits diatas, orang mukmin didorong untuk bersuci, baik dari hadats kecil maupun hadats besar. dalam ilmu fiqih diajarkan bahwa untuk menghilangkan hadats kecil kita dianjurkan untuk berwudhu dan untuk hadats besar kita aianjurkan untuk mandi besar.

Selain ada juga jara Rasulullah saw. yang menganjurkan umatnya mencuci tangan ketika hendak makan dan selesai makan, mencuci tangan ketika bangun tidur. jika semua anjuran rasul ini kita jalankan dengan cara disiplin, kita tidak akan ragu lagi menghadapi New Normal saat ini.

4. Jangan Egois Ketika Sakit

Jika kita merasakan sakit antara lain batuk dan demam tinggi segera lakukan isolasi diri selama 14 hari adapun jika terasa berat segera konsultasi ke dokter karena berobat dan mengisolasi diri adalah salah satu bentuk ikhtiar kita dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Semoga kita semua mampu melalui masa-masa kritis saat ini dengan keadaan sehat dan sentosa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *